Makna Manajemen
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
Manajemen sebagai suatu proses,
1. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
2. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang
diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian
yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan
mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya,Hilm an mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam
suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai
inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen
adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya
kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.<1>
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu
pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan
yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer
mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja
yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
teori evolusi
HARUN YAHYA
SEJARAH SINGKAT TEORI EVOLUSI
Akar pemikiran evolusionis muncul sezaman dengan keyakinan dogmatis yang berusaha keras mengingkari
penciptaan. Mayoritas filsuf penganut pagan di zaman Yunani kuno mempertahankan gagasan evolusi. Jika
kita mengamati sejarah filsafat, kita akan melihat bahwa gagasan evolusi telah menopang banyak filsafat
pagan.
Akan tetapi bukan filsafat pagan kuno ini yang telah berperan penting dalam kelahiran dan perkembangan
ilmu pengetahuan modern, melainkan keimanan kepada Tuhan. Pada umumnya mereka yang memelopori
ilmu pengetahuan modern mempercayai keberadaan-Nya. Seraya mempelajari ilmu pengetahuan, mereka
berusaha menyingkap rahasia jagat raya yang telah diciptakan Tuhan dan mengungkap hukum-hukum dan
detail-detail dalam ciptaan-Nya. Ahli Astronomi seperti Leonardo da Vinci, Copernicus, Keppler dan
Galileo; bapak paleontologi, Cuvier; perintis botani dan zoologi, Linnaeus; dan Isaac Newton, yang
dijuluki sebagai "ilmuwan terbesar yang pernah ada", semua mempelajari ilmu pengetahuan dengan tidak
hanya meyakini keberadaan Tuhan, tetapi juga bahwa keseluruhan alam semesta adalah hasil ciptaan-Nya
1 Albert Einstein, yang dianggap sebagai orang paling jenius di zaman kita, adalah seorang ilmuwan yang
mempercayai Tuhan dan menyatakan, "Saya tidak bisa membayangkan ada ilmuwan sejati tanpa keimanan
mendalam seperti itu. Ibaratnya: ilmu pengetahuan tanpa agama akan pincang." 2
Salah seorang pendiri fisika modern, dokter asal Jerman, Max Planck mengatakan bahwa setiap orang,
yang mempelajari ilmu pengetahuan dengan sungguh-sungguh, akan membaca pada gerbang istana ilmu
pengetahuan sebuah kata: "Berimanlah". Keimanan adalah atribut penting seorang ilmuwan.3
Teori evolusi merupakan buah filsafat materialistis yang muncul bersamaan dengan kebangkitan filsafatfilsafat
materialistis kuno dan kemudian menyebar luas di abad ke-19. Seperti telah disebutkan sebelumnya,
paham materialisme berusaha menjelaskan alam semata melalui faktor-faktor materi. Karena menolak
penciptaan, pandangan ini menyatakan bahwa segala sesuatu, hidup ataupun tak hidup, muncul tidak
melalui penciptaan tetapi dari sebuah peristiwa kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. Akan
tetapi, akal manusia sedemikian terstruktur sehingga mampu memahami keberadaan sebuah kehendak
yang mengatur di mana pun ia menemukan keteraturan. Filsafat materialistis, yang bertentangan dengan
karakteristik paling mendasar akal manusia ini, memunculkan "teori evolusi" di pertengahan abad ke-19.
Khayalan Darwin
Orang yang mengemukakan teori evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang
naturalis amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin.
Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir
pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam ekspedisi
pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan
mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam
spesies makhluk hidup, terutama jenis-jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira
bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat.
Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep "adaptasi
terhadap lingkungan". Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh
Tuhan, tetapi berasal dari nenek mo-yang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi
alam.
sumber:HARUN YAHYA
Tingkatan Manajemen
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.
Manajemen dan Lingkungan Eksternal
A. PENGERTIAN
The important is not gun, but the man behind the gun kata pepatah yang artinya yang paling penting bukan pistol tapi adalah orang yang memegang pistol itu. Jadi mengapa SDM masih sangat diperlukan ? karena sampai kapanpun peranan menisiaa atau karyawan dalam perusahaan atau organisasi tidak bias di gantikan oleh mesin. Secanggih apapun mesin pasti masih perku sumber daya menusia
Dalam manajemen mempunyai beberapa unsuu pokok yaitu:
1. Tujuan yang akan dicapai
2. Kegiatan/ Fungsi
3. Obyek berupa manusia dan benda yang dititik beratkan pada manusia
4. Adanya interaksi antara satu dengan yang lain
Selain itu ada pula yang menambahkan unsur seni dan ilmu yang dimaksud unsur seni karena dalam manajemen kebijakan entara satu dan yang lain tidaklah sama tergantung pada karakter masing serta konndisi. Yang dimksud unsure ilmu karena dalam manajemen dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
B. BIDANG DAN PENDEKATAN MANAJEMEN
Bidang bidang manajemen Berbagai pendekatan manajemen
1. Mamnajemen SDM Empirical case approach
2. Manajemen perkantoran Decision theo
3. Manajemen Pembelanjaan Interpersonal behavior
4. Manajemen Produksi Group behavior Approach
5. Manajemen Biaya Coopertive social Approach
6. Maanajemen pemasaran Socio technologicalsystem approach
7. Manajemen berdasar sasaran Mathematical socio
8. Manajemen Resiko Commoniucation center approach
9. Manajemen mutu Operational approach
C. FUNGSI MANAJEMEN
Adapun fungsi dari manajemen adalah mengatur agar tercapai sesuai dengan yang di rencanakan
Adpun menurut G.R. Terry meliputi
1. Planing perencanaan awal
2. Organizing pengorganisasian
3. Actuating Pelaksanaan
4. Controling pengawasan
Fungsi tersebut harus di laksanakan oleh seorang pemimpin dalam sebuah perusahaan secara berurutan dan sistematis agar proses manajemen berjalan baik
Dimensi manajement
Manajement sebagai proses kerja sama
Jika manusia brerkumpul untuk memperolwh tujuan yang sama maka pastiunya akan bekerja bersama sama agar tujuan lebih mudah tercapai
Manajemen sebagai ilmu
Dikakan manajement sebagai seni karena manajemen dapat didefinisikan dan dianalisi serta di uji seehingga dapat di buat sebuah teori. Singkatnya manajement sebagai ilmu karena manajemen dapat di pelajari atau di buktiksn secara ilmiah
Manajement sebagai seni
Yaitu dalam pelaksanaan manajement perlu adanya intuisi atau teknik daldam mengendalikan atau mengatur orang sehingga dapat dikatakan tiap manajemen mempunyai teknik yang lain dalam pelaksanaan tugas mereka
Tingkatan manajemen ada tiga
Manajer lini bawah
Mengawasi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan awal atau operator
Manajer menenngah
Mengarahkan membimbing dan mengawasi manajer lini bawah
Manajer puncak
Bertanggungjawab terhadap jalannya keberhasilan organisasi secara keseluruhan
Menurut fungsinya
Manajer keuangan, sdm, pemasaran dll.
Keahlian manajer
Keahlian teknis
Keahlilan untuk menggunakan peralatan
Kehlian kemanusiaan
Kemampuan untuk memahami dan menngetahui karakteristik seseorang
Keahlian konseptual
Kemampuan melihat secara sistematis dan komprehensif semua aktivitas dan kepentingan organisasi
Keahlian stategi
Keahllian yang diperlukan bagi manajer untuk dapat melihat organisasi sebagai suatu sistem di mana gangguan atau keberhasilan dari unit organisasi akan mempengaruhi keggalan dan keberhasilan organisasi
Peran manajer
Pearan pribadi
Melputi peran figur,kepemimpinan dan peran perantara
Peran informasional
Meliputi peran pemantau, penyebarluasan, informasion dan peran bicara
Peran keputusan
Meliputi pera keputusan, kewirausahaan peran menangani gangguan , peran alokasi sumber daya dan peran juru runding
Tugas manajer
• Mengelola pekejaan dan organiasi
• Mengelola orang
• Mengel
• ola semua unsur dala organisasi
Tokoh dan aliran manajemen
Tokoh tokoh dalam manajement atara lain
Robert owen ( 1771-1885); Charles Babbage(1792-1871); frederich w tailor (1856-1956) dll
Teori organisasi clasick
Fokusnya adalah berkaitan engan keseluruhan perhatian atas kinerja dan individu di abaikan
Teori mnajemen kuantitatif
Berdasarkan pada pengambilan keputusan kepada pengembangan matematika ada tiga teori
Ilmu manajement murni
Memusatkan keada pengambilan keputusan model matematika model ini sangat sedehana dengan mencerminkan sesuatu uraian sistem proses dan uraian variable,
Manajemen operasi
Bersifat matematis dibandingkan ilmu manajemen dan konsep ini lebih mengacu pada situasi manajerial
Sistem informasi Manajement
Merupakan sistem yang dirancang khusus untuk menyediakan informasi secara sistematis
Teori sistem
Didefinisikan sebagai seperangkat unsur yanng saling terkait yang berfungsi secra keseluruhan. Mencakup: masukan (input); transformasi (proses); keluaran (out put)
Sub sistem
Merupakan sistemm dalam sistem di mana suatu sistem akan terkait dengan sistem lain yang lebih besar atau tinggi
Sinergi
Keseluruhan akan lebih besar dari jumlah seluruh bagian yang ada, maksudnya suatu input di tambahkan terus maka out put akan betambah sampai batas maksimal akan tetapi enambahan secara optimal akan mengakoibatkan suatu penurunan output
Entropi
Suatu proses dimana sistem akan menjadi hancur atau rusak
Teori kemungkinan
Menganjurkan bahwa perilaku manajerial tyang tepat akan sangat tergantung kepada situasi yang ada dan berbagai macam unsur yang adda pula
Hal yang perlu di perhatikan adalah
1. perilaku yang sama memberikan hasil yang sama
2. kemungkinan yang sama memberikan hasil yangberbeda
3. kemungkinan yang berbeda ,memberikan hasil yang berbeda
4. kemungkinan yang berbeeda memberikan hasil yanng sama
Teori Z
dicetuskan leh William Ouchi pada tahun 1984 sebagai upaya mengintegrasikan praktik bisnis di amerika dan jepanGg ada 7 perbedaan yang di kemukakan yaitu
1. lam bekerja pegawai
2. mode pegambilan keputusan
3. lokasi pertanggungjawaban
4. kecepatn evaluasi asn promosi
5. mekanisme pengawasan
6. sepesialisasi jalur karir
7. sifat perhatian terhadap pegawai
Gerakan konsep unggulan
disampaikan oleh thomas j petter dan robbert h waterman
karakteristik dsar konsep unggulan yang memiliki sejarah keberhasilan jangka panjang umumnya telah menerapkan konsep manajeman secar sistematik
karakteristik dasar kionsep unggulan
1. mengerjakan tugas secara tepat waktu
2. dekat dengan pelanggan
3. mempromosikan otonomi dan kewira usahaan
4. memaksimalkan produktivityas melalui orang
5. menggunakan manajemen ddengann pendekatan berkelnjutan
6. melakukan yang terbaik
7. memelihara struktur organisasi yang sederhana dan ramping
8. menerapkan dan memajukan sentralisasi dan desentrlisasi
Lingkungan internal dan eksternal
Perubahan dan lingkungan
Lingkungan internal dan eksternal perusahaan akan selalu mengalami perubahan baik itu positif aupun negatifoleh karena ituy perlu adanya sntisipasi
Terhadap kemungkinan yang mungkin terjadi
Fundamental analisis lingkungan
Lingkungn merupakan proses monitoring lingkungan organisasi yang mengidentifikasikan ancaman dan kesempatan di masa datang
Llingkungan itu meliputi
• Llingkungan fisik
• Lingkungan non fisik
• Lingkungan eksternal
• Lingkungan internal
Tujuan analisis lingkungan
1. untuk dapat mengerti dan memhami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan dan organisasi
2. agar manajemen mempunyai kemampuian untuk merespon berbagai isu kritik yang mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh cukup jelas terhadap organisasi
PERANAN ANALISIS LINGKUNGAN
Peranan Berorientasi Kebijakan
untuk memperbaiki kinerja organisasi dengan cara memberikan informasi bagi Manajemen Puncak
Peranan Berorientasi Strategi Terpadu
memperbaikikinerja organisasi yang di terapkan oleh manjer puncak dan manajer divisiyang mempunyai kesadran bahwa ternyata isu yang muncul mempunyai pengaruh terhadap perencanaan
Peranan berorientasi fungsi
memperbnaiki kinerja melalui perbaikan penyediaan informasi lingkungan yang berkitan dengan efektifitas kinerja fungsi organisasi secara spesifik
Struktur Llingkungan
Di bagi menjadi tiga bagian yaitu
• Lingkungan umum
Terdiri dari unsur non spesifik seperti ekonomi, teknologi,sos bud,mhukum politik dll.
• Lingkungan operasional
Pesaing langganan, pemasok pekerja dll
• Lingkungan internal
Meliputi iklim atau budaya di dalam organisasi dalam hal persepsi pegawai yang terkait sifat nilai normagaya dan karakteristik
Tingkatan strategi
Strategi korporasi
Secara umum melibatkan horison tujuan jangka panjang dan berhubungna dengan keseluruhan organisasi dan investasi
Strategi bisnis
Memusatkan kepada bagaimana cara bersaing dalam dunia usaha ynag ada
Strategi fungsional
Mempunyai lingkup yang lebik kecil , berhbugna erat denngan fungsi produksi pemasaran dan lain
Macam macam strategi
1. integrasi ke depan
2. integrasi ke belakang
3. integrasi horisontal
4. penetrasi pasar
5. pengembangan pasar
6. pengambangan product
7. diversifikasi terpusat
8. diversivikasi horisontal
9. diversifikasi konglomerasi
10. penggabungan usaha
11. pengurangan
12. pelepasan
13. likuidasi
14. strategi kombinasi
evolusi manajeen strategi memiliki 4 tahapan
1. perencanaan keuangan dasar
2. peramalan berdasarkan perencanaan
3. perencanaan berorientasikan eksternal
4. manajemen strategi
macam macam tekanan persaingan bisnis
1. ancaman calon pesaing pendatang baru
2. pemasok yang kuat
indikasi pemasok yang kuat
a. persaingan di domonasikan oleh beberapa organisasi dan lebih memusatkan padaproduct spesialisasi
b. produk yang dipsarkan bersifat unik palling tidak mempunyai kekhususan tersendiri
c. pemasok yang kuat akan menjual produk yang tidak dapat di isi oleh pesaing produk yang lainnya
d. pemasok yang kuat akan mempengaruhi pola dan struktur pesaingnya
3. pembeli yang sangat kuat
4. produk pengganti
5. perebutan posisi
kesalahan umum dalam mengindentifikasi pesaing
1. penekanan yang berlebihan terhadap pesaing yang ada tanpa melihat pesaingyang baru
2. penekanan berlebihan kepada pesaing besar dan mengabaikan pesaing yang kecil
3. menganggap pesaig akan melakukan pola yang sama bengan yang dilakukan di masa lampau
4. penekanan berlebihan kepada pesaing internasional dan mengabaikan pesaing domestik
5. salah memahami berbagai rambu yang di berikan oleh pesaing
6. penekanan berlebihan kepada sumberdaya keuangan
7. menganggap semua industri mempenyai kelemahan yang sama
8. sangat yakin kalau setrategi yang di buat pasti berhasil
sumber:SABRINA FAUZA
0 komentar:
Posting Komentar