Pengetahuan Logical Clock & Synchronisation 1. Logical Clock
Logical clock adalah software counter
yang bertambah secara monoton dimana nilainya tidak perlu menanggung
hubungan tertentu ke suatu physical clock.
Hampir seluruh komputer memiliki sebuah circuit untuk menunjukkan waktu. Pada kenyataannya circuit tersebut bukanlah penunjuk waktu (jam) yang sebenarnya. Kata yang tepat untuk mendeskripsikan circuit tersebut adalah timer.
Timer pada suatu komputer pada umumnya merupakan suatu crystal quartz
yang termekanisasi. Jika dihadapkan pada suatu tekanan, kristal tersebut
akan berosilasi pada frekuensi tertentu bergantung pada jenis kristal
dan bagaimana kristal tersebut dipotong serta seberapa besar tekanan
yang diberikan. Terdapat 2 register yang berasosiasi dengan kristal
tersebut. Sebuah counter dan holding register. Setiap interript akan
diregenerasi dan counter akan kembali terisi oleh nilai yang terdapat
pada holding register. Dengan begini sangat memungkinkan untuk memrogram
sebuah timer untuk meregenerasi 60 interrupt tiap detiknya atau sesuai
dengan frekuensi yang diinginkan. Setiap interrupt disebut dengan satu clock tick.
Synchronisation
Sinkronisasi adalah proses pengaturan
jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan. Secara garis besar
mungkin sinkronisasi adalah menyamakan sesuatu secara bersamaan. Sinkronisasi
adalah suatu proses pengendalian akses dari sumber daya terbagi pakai
(shared resource) oleh banyak thread sedemikian sehingga hanya satu
thread yang dapat mengakses sumber daya tertentu pada satu waktu.
Proses Koordinasi pada sistem Terdistribusi
Sistem tedistribusi memungkinkan kita
untuk saling mengkoordinasikan dan saling bekerja sama dalam melakukan
aktifitas secara lebih efisien dan lebih efektif. Tujuan utama dari
system terdistribusi dapat direpresentasikan dengan : resource sharing , openness, concurrency, scalability, fault-tolerance dan transparency.
Proses koordinasi nya
- Dijalankan secara bersamaan (execute concurrently)
- interaksi untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan yang sama
- mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi yaitu pesan yang dikirim melalui jaringan komunikasi
Jika kita melihat sistem terdistribusi
sebagaikoleksi (mungkin proses multithreaded, maka bagian komputasi dari
sistem terdistribusi dibentuk oleh proses, masing-masing terkait dengan
aktivitas komputasi spesifik, yang pada prinsipnya, dilakukan secara
independen dari kegiatan lainnya proses. Dalam model ini, bagian
koordinasi sistem terdistribusi menangani komunikasi kerjasama antara
proses. Membentuk perekat yang mengikat kegiatan yang dilakukan oleh
proses menjadi keseluruhan.
- Perbedaan Model Sinkronisasi dan Asinkronisasi
Sistem basis data terdistribusi dapat
menyimpan duplikat dari data yang sama dalam site yang berbeda agar
perolehan informasi yang semakin cepat dan toleransi kesalahan. Proses
ini disebut replikasi. Replikasi pada relasi bersifat redundan pada dua
atau lebih situs. Replikasi pada relasi disebut replikasi penuh bila
relasi tersebut disimpan pada semua situs. Basis data disebut redundan
penuh jika tiap-tiap site mengandung duplikat dari keseluruhan basis
data.
Replikasi dilakukan karena memiliki kelebihan sebagai berikut:
- jika situs asli yang menyimpan relasi R mengalami kegagalan, relasi R tetap dapat diakses melalui replikanya
- query pada relasi R dapat berjalan secara paralel di simpul (situs) yang berbeda
- lebih sedikit transfer data, yaitu tidak perlu lagi mengambil data suatu relasi melalui jaringan karena sudah ada replika dalam situs lokal.
Sementara itu, dalam melakukan replikasi, ada dua strategi, yaitu
- sinkron yaitu: sebelum seluruh proses transaksi update dinyatakan selesai, data yang telah dimodifikasi disinkronkan ke setiap duplikatnya; proses ini harus menunggu hingga data di tempat penyimpanan duplikat selesai ditulis sebelum dilakukan perubahan lainnya sehingga menjadi lebih kompleks
- asinkron yaitu: copy data diperbaharui secara periodik berdasarkan data utama yang diperbaharui; proses penulisan data selesai tanpa perlu menunggu penulisan data di tempat penyimpanan duplikat selesai; proses ini memang meningkatkan kinerja sistem namun risikonya, inkonsistensi data bisa terjadi.
- 2. Pembahasan tentang bagaimana server mengelola Share Data
- Konsep dan operasi Shared Data antara server dan client
Dalam sistem terdistribusi, beberapa
komputer yang berbeda saling terhubung satu sama lain melalui jaringan
sehingga komputer yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber daya
yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di komputer A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki komputer B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di komputer A.
- Konsep Sharing Client – Server
Jaringan client atau server adalah
jaringan dimana komputer client bertugas melakukan permintaan data
dan server bertugas melayani permintaan tersebut.
Client
- User akan membuat permintaan melalui software client. Aplikasi ini berfungsi :
- Memberikan interface bagi user untuk melakukan jobs.
- Format request data ke bentuk yang dapat dimengerti oleh server
- Menampilkan hasil yang diminta pada layar
Server
Jaringan client atau server, server
khusus digunakan untuk pemrosesan, penyimpanan dan manajemen data.
Server bertugas menerima request dari client, mengolahnya, dan
mengirimkan kembali hasilnya ke client.
Untuk itu, server membutuhkan komputer
khusus dengan spesifikasi hardware yang jauh lebih baik dan bertenaga
dibandingkan hardware untuk client karena komputer harus mampu melayani :
- Request secara simultan dalam jumlah besar
- Aktivitas manajemen jaringan
- Menjamin keamanan pada resource jaringan
- Proses Layanan pada Saat Terjadi Crash atau Fault Tolerance & Data Transaction dan Urutan Operasi yang Dijalani Oleh Server
Sebuah kecelakaan (atau sistem crash)
dalam komputasi adalah suatu kondisi di mana sebuah komputer atau
program, baik aplikasi atau bagian dari sistem operasi, berhenti
berfungsi dengan baik, sering keluar setelah menghadapi kesalahan.
Seringkali program menyinggung mungkin muncul untuk membekukan atau hang
sampai layanan pelaporan kecelakaan dokumen rincian kecelakaan itu.
Jika program adalah bagian penting dari kernel sistem operasi, seluruh
komputer dapat kecelakaan. Hal ini berbeda dari hang atau membekukan
dimana aplikasi atau OS terus berjalan tanpa respon jelas untuk masukan.
Banyak crash adalah hasil dari eksekusi
instruksi mesin tunggal, tetapi penyebab ini berlipat ganda. Penyebab
khas adalah ketika program counter diatur ke alamat yang salah atau
buffer overflow menimpa sebagian kode program karena bug sebelumnya.
Dalam kedua kasus, itu cukup umum untuk prosesor untuk mencoba untuk
mengeksekusi data atau nilai memori acak. Karena semua nilai data adalah
mungkin tetapi hanya beberapa nilai instruksi valid, ini sering
mengakibatkan pengecualian instruksi ilegal.
- Konsep Dasar Replication
Replikasi adalah suatu teknik untuk
melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari
satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara
database sehingga konsistensi data dapat terjamin. Dengan menggunakan
teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda
melalui koneksi jaringan lokal maupun internet. Replikasi juga
memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi, penyebaran data fisik
sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online dan DSS
(Desiscion Support System) atau pemrosessan database terdistribusi
melalui beberapa server.
Replikasi adalah proses menyalin dan memelihara objek database dalam beberapa database yang membentuk suatu sistem database terdistribusi. Replikasi dapat meningkatkan kinerja dan melindungi ketersediaan aplikasi karena data pilihan alternatif akses ada. Sebagai contoh, sebuah aplikasi biasanya dapat mengakses database lokal daripada server jauh untuk meminimalkan lalu lintas jaringan dan mencapai kinerja maksimum. Selanjutnya, aplikasi dapat terus berfungsi jika server lokal mengalami kegagalan, tetapi server lain dengan data direplikasi tetap dapat diakses.
Replikasi adalah proses menyalin dan memelihara objek database dalam beberapa database yang membentuk suatu sistem database terdistribusi. Replikasi dapat meningkatkan kinerja dan melindungi ketersediaan aplikasi karena data pilihan alternatif akses ada. Sebagai contoh, sebuah aplikasi biasanya dapat mengakses database lokal daripada server jauh untuk meminimalkan lalu lintas jaringan dan mencapai kinerja maksimum. Selanjutnya, aplikasi dapat terus berfungsi jika server lokal mengalami kegagalan, tetapi server lain dengan data direplikasi tetap dapat diakses.
0 komentar:
Posting Komentar